Senin, 13 Juli 2015

Guided Through the Quran Episode 2



Episode 2 









Rahim Jung (42 th) – London

       Rahim Jung  hidup di keluarga yang sangat liberal. Sayangnya nggak ada satupun keyakinan yang mereka anut. Selama ini dia berkerja di Motown Records (industri music) dan pernah menangani proyek dari Stevie Wonder. Menurutnya, hidupnya saat itu hanya untuk musik dan bukan agama.

   Umur 18 tahun dia sama sepupunya punya rencana liburan yang sudah direncanain matang-matang. Tapi sayangnya, beberapa hari sebelum berangkat, sepupunya bilang kalau nggak bisa ikut liburan, karena harus pergi haji. Rahim kaget banget denger berita itu. Sampai-sampai dia maksa tantenya untuk membatalkan pergi haji. Walapun begitu, tetep aja tantenya nggak mau membatalkan keberangkatan hajinya. Akhirnya, Rahim berangkat liburan bersama teman-temannya dan sepupunya tetap berangkat haji. Abis pulang haji, sepupu Rahim keliatan berubah, lebih tenang dan senang.

    Suatu hari, Rahim stress karena karir dan hubungan ama pacarnya lagi banyak masalah. Dari situlah dia mulai memikirkan tentang adanya Tuhan dan merasa punya banyak dosa.  Dia berjanji kalau Tuhan membantu dia dalam situasi ini, dalam 3 minggu dia akan berhenti melakukan dosa dan mulai membuka Al-Quran.  Setelah tiga minggu berlalu, Allah membantu menyelesaikan masalah Rahim. Sesuai dengan janjinya, dia mulai membuka Al-Quran yang ada terjemahan Bahasa Inggris.

   In na ma’al usri yusra (semua yang susah jadi mudah). “It’s miracle!  Al-Quran menggambarkan apa yang saya butuhkan“ Ucap Rahim. Alhamdulillah kemudian Rahim memeluk Islam.

    Setelah memeluk islam, dia menginggalkan kerjaanya di dunia musik. Banyak yang bertanya kenapa??? Itulah saat-saat sulit setelah dia masuk islam. Selain itu ada cobaan lainnya, Ibu Rahim terkena penyakit kanker dan kemungkinan hidup hanya 3 minggu lagi. Suatu hari ibunya memanggil Rahim. 

Ibu : “Aku nggak mau dikubur tapi maunya dikremasi”

Rahim : “Oke. Tapi kalau ibu mau dikremasi nggak ada yang bisa ngurusi prosesnya.

Ibu : Trus gimana dong solusinya ?

Rahim : Oke kalau ibu mau, aku akan bawa ibu ke suatu tempat  dan menantumu (istri Rahim) akan memandikanmu. Selanjutnya, kau akan ditutupi kain kafan dan besoknya langsung kami kubur.

Ibu : Oke itu (proses mengubur) yang aku mau.

Setelah itu, ibu menelepon semua anaknya dan bilang kalau dia mau pemakaman secara islam aja. Rahim melihat ini sebuah pertanda yang luar biasa.
Rahim : Oke, kalau gitu nanti kalau ibu sembuh, aku kan ngajari ibu shalat ngaji dan semua yang aku tau tentang islam

Ditempat lain,
Anaknya Rahim umur 14 tahun : Itu nggak cukup dad, nenek harus baca syahadat

Rahim : Tapi nenek kalau disuruh baca syahadat nggak mau. Gimana dong?

Rahim bingung dengan keadaan ibunya yang kadang iya kadang nggak. Dia masuk ke kamar mandi selama 1 jam dalam kebingungan. Setelah keluar dari kamar mandi,

Anaknya rahim umur 14 th : Dad, nenek sudah baca syahadat.

Rahim : serius ? apa? Gimana caranya?

Anaknya rahim umur 14 th : Aku udah tuntun dia baca syahadat pake bahasa arab. Selesai dan nggak ada masalah kok ternyata.

Rahim : Yakin?

Anaknya rahim umur 14 th : Yapp!

   Dan dua hari kemudian ibunya meninggal. Subbahanallah Allah SWT menujukkan janjinya dengan memberikan petujuk bagi siapa yang dia kehendaki.

   Di tahun yang sama, dia tidak ada rencana untuk pergi haji.  Tapi beruntungnya dia ditawari oleh Islam Channel untuk berangkat haji. Awalnya dia menolak untuk ikut, karena merasa masih berkabung.Tapi beberapa hari sebelum berangkat, dia mengiyakan untuk ikut. Dia berniat untuk pergi haji atas nama ibunya. Akhirnya berangkat haji setelah 3 bulan kematian ibunya.

   Qs Al-Fajr  ayat 27-30 : "Wahai jiwa yang tenang! (27) Kembalilah kepada Tuhanmu denga hati yang rida dan diridhai-Nya (28) Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku (29) dan masuklah ke dalam surga-Ku (30)." Rahim membaca ayat ini, menunjukkan bahwa Allah mengajaknya untuk masuk kedalam  surganya. Amiin.

    Sekarang Rahim berkerja sebagai presenter di Islam Channel. Dia berharap bisa punya acara televisi sendiri tentang perjalanan para nabi di tanah Arab, tempat mencetak Al-Quran dan lain sebagainya. Program tersebut nantinya menggunakan Bahasa Inggris dan diartikan ke bahasa lainnya agar lebih banyak orang yang dapat mengerti dan terinspirasi.  

Guided Through the Quran Episode 3



Guided Through the Quran by Syeikh Fahad Alkandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk masuk Islam lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad AlKandari.  Beliau mewawancarai 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Aku akan nulis ringkasan dari wawancara yang dilakukan oleh beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 3:



Rashid Rukhs (Pelukis)– Madrid

Rashid belajar Islam sejak muda karena kakeknya adalah seorang muslim tetapi hidup di Afrika. Suatu ketika, dia pergi ke Turki untuk belajar seni. Disana, Rashid belajar seni Bezantium. Berawal dari situlah, dia mulai tertarik dengan Islam. Ketika mengunjungi Blue Mosque, dia sangat kagum dengan desain interior di dalamnya. Jika dibandingkan dengan gereja, ternyata masjid ini lebih indah dan dia dapat merasakan kesan spiritual disana.

Suatu hari, Rashid menemukan buku tentang kehidupan Nabi Muhammad di meja kerjanya. Dia baca buku itu sehingga keingintahuan akan Islamnya bertambah.

QS Muzaamil dan QS Al-alaq

Saat membaca surat Muzammil, dia mencoba untuk menempatkan dirinya sebagai Nabi Muhammad SAW. Dia dapat merasakan bagaimana takutnya seorang Rasulullah SAW pada saat itu untuk menganggung besarnya tanggung jawab sebagai seorang nabi. Itulah awal mula dia lebih dekat dengan Al-Quran.

    Setelah mempelajari banyak tentang kehidupan sang nabi, Rashid mengucapkan dua kaliamat syahadat saat di Masjid Ayub Al-Anshari, Istanbul, Turki.  Ketika ingin masuk masjid, dia dicegah karena dianggap hanya datang sebagai seorang turis. Sebab itu, dia harus menjelaskan beberapa kali kepada penjaga masjid kalau ia ingin memeluk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Bagi dia mengucapkan syahadat adalah suatu bentuk kebebasan dalam arti meninggalkan semuanya dan menyerahkannya pada Allah.

  Saat ini, Alhamdulillah Rashid sudah istiqomah membaca Al-Quran. Saat melukispun, dia suka mendengarkan dan mengikuti bacaan Al-Quran dari Al Husary.  Semakin sering  dia membaca dan mendengarkan ayat-ayat Al-Quran, membuat semuanya semakin jelas. Baginya, Al-Quran adalah sebuah hadiah yang luar biasa dalam hidupnya. Setelah masuk Islam, dia mencoba untuk berdakwah di lingkungannya. Tapi ternyata mengajak orang lain untuk memeluk Islam bukanlah perkara mudah. Dirinya sempat kecewa dengan hal itu. Apa yang dia rasakan sama seperti Nabi Muhammad SAW saat tidak berhasil mengajak pamannya Abu Thalib untuk memeluk Islam. Akhirnya Allah mengingatkan Nabi Muhammad SAW lewat surat Al-Qasas ayat 56 :

“Sungguh engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberikan  petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petujuk. (56)

    Rashid sadar bahwa tidak semua orang mudah untuk memahami pengalaman tentang Islam yang ia pernah rasakan. Akhirnya dia tidak memaksa orang lain memeluk Islam. Dia lebih menujukkan bagaimana kebenaran Islam itu dengan perilaku yang baik, penuh cinta dan perdamaian.

“Orangpun bilang kalau saya adalah orang yang baik. Saya bilang, saya baik karena saya adalah seorang muslim” Rashid

    Teman Rashid membuat buku yang berisi ulasan tentang Tafsir Al-Qurtubi dalam Bahasa Spanyol. Cover yang buku yang digunakan adalah lukisan–lukisan buatan Rashid. Rashid pun akhirnya juga membaca tentang Tafsir Al-Qurtubi tulisan dari temannya.  

    Alhamdulillah Rashid telah mendapatkan kesempatan untuk berangkat haji. Saat melaksanakan haji, dia takjub dengan keindahan Ka’bah. “Saat di depan kabah, saya merasa di depan Allah. Saya itu tidak menghiraukan yang lainnya, kecuali Allah. Saya hanya fokus di depan ka’bah dan ibadah saya.” Rashid

 “Saya mencoba untuk melukis apa yang saya lihat saat haji. Sumber yang saya gunakan berdasarkan ingatan , foto-foto yang telah disimpan, internet dan buku buku.” Rashid

    Untuk  saat ini, Rashid ingin menujukkan tentang indahnya Islam lewat lukisannya. Dia mencoba untuk membayar apa yang sudah diberikan oleh Islam kepadanya. Dia ingin mengadakan pameran lukisan Islamnya di Gulf Area (tempat yang sering digunakan untuk acara-acara basar) dan dapat mengispirasi semua orang agar belajar tentang Islam.

Minggu, 08 Maret 2015

Guided Through the Quran episode 21

Guided Through the Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilakukan beliau. Semoga bermanfaat 

Episode 21
Amin (Timotius Antonius Taab) Belanda

Syeikh : Sebelum memeluk islam, Amin pernah ikut puasa di bulan ramadhan dan ikut shalat juga. Alhamdulillah memeluk islam di usia muda.

Amin :  Umur  17 tahun saya masuk college saat bulan ramadhan. Saat itu saya ikut berpuasa walaupun belum memeluk islam. Puasa memberikan kekuatan sendiri dan membuat saya tidak melakukan banyak dosa. Saya merasa menjadi islami. Setelah empat tahun, saya selalu puasa di bulan ramadhan.

Syeikh : Ini bisa menjadi sebuah pesan bagi anda yang non-muslim. Coba anda lakukan dulu dan rasakan kebaikannya. Allah menyuruh untuk berpuasa bukan untuk kita menjadi susah, membiarkan orang tidak makan. Malah puasa membuat perasaan berbagi dan adanya interaksi dengan yang lain. Perasaan dan pikiran kita menjadi jernih.  

Amin : Saya tumbuh besar di salah satu kota di Belanda. Umur 12 tahun saya sudah mulai berfikir tentang kehidupan khususnya tentang agama. Saat masuk college, disana banyak teman muslim. Mulai saat itu hidup saya berubah. Allah telah mempertemukan saya dengan Abdullah Abu Bakar (muallaf di episode 15). Dia menjelaskan banyak kepada saya tentang islam, tauhid dan isu-isu yang berkembang saat itu.

Amin : Di Al-Quran banyak sekali ayat yang  menjelaskan tentang kebersihan. Salah satunya yang ada di surat Al-Baqarah. Allah mencintai orang-orang yang menjaga kebersihan. Umumnya saya tidak mengerti kenapa banyak orang yang melihat islam dari luarnya saja dan berpikiran negatif terhadap mereka. Padahal hanya islam mengajarkan tentang kebersihan secara lengkap. Fitrah kita kita sebagai manusia itu mencintai kebersihan. Itu yang membuat saya tertarik dengan islam.

Amin : Allah mengatakan dalam Al-Quran bahwa Dia mencintai orang-orang menjaga kebersihan. Saya setuju dengan islam. Sebelum shalat seorang muslim haruslah berwudhu dulu. Selain itu juga, islam sangat mengatur kita jika berada di dalam kamar mandi. Selama ini saya nggak tahu ternyata islam begitu detail.

Syeikh : Allah berkata : “… Sungguh Allah menyukai orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah ayat 222). Bayangkan ketika kita bersuci kita mendapat cinta dan ampunan dari Allah. Dosa kita luntur bersama air yang kita gunakan untuk berwudhu. Saya sarankan sebelum tidur, berwudhu agar saat bangun nanti kita diampuni dosanya. 

Amin : Suatu hari saya bertemu dengan Abu Bakar. Kami berdiskusi ringan tentang islam setelah selesai, kami pulang kerumah masing-masing. Malamnya saya ada janji dengan teman lainnya bertemu di pub. Disana saya melihat semua orang menari, minum alcohol, dan merokok. Saya merasa nggak nyaman berada di dalam. Saya memutuskan untuk keluar dari sana dan saat pintu terbuka serasa ada udara segar yang masuk ke dalam tubuh saya. Saya ingat kalau Abu bakar pernah bilang ke saya kalau hati ini merasa siap untuk masuk islam, jangan tunda dan jangan biarkan seytan membelokkan niatmu yang baik ini. Lalu jam setengah empat pagi  saya pulang dan telepon Abu Bakar. Alhamdulillah Dia mengangkat telepon saya.

Abu bakar : Amin menelepon saya sekitar jam 3 dia menyatakan ingin masuk islam.

Amin : Saat saya telepon dia terdengar dia masih setengah sadar. Dengan semangat saya bilang “Bangun Abu Bakar bangun! Saya mau memeluk islam sekarang. Dia bilang : oooohhh ya oke. Kita ketemu sekarang ya. Saya menuju rumahnya. Jalanan masih terlalu gelap. Hanya ada lampu lalu lintas dan lampu jalan. Saat bertemua dengannya, dia tersenyum lebar menyambut saya dan kami berpelukan. Kami berjalan menuju rumah. Di sana dia menjelasakan tentang dasar-dasar iman. Setelah itu dia menuntun saya mengucapkan syahadat dalam bahasa arab dan arti dalam bahasa belanda. Dan akhirnya yeye! Saya menjadi seorang muslim.

Amin : Bagi yang sudah menjadi muslim sejak lahir, lama kelamaan meninggalkan islam dan sunnah, melakukan bid’ah dan terjatuh dalam lubang dosa. Hati-hati saudara jangan sampai kita terfokus untuk mengejar dunia. Saya hidup di lingkungan yang sangat bebas. Saya masuk islam saat umur 21 tahun dan telah melakukan banyak hal yang dilarang oleh Allah. Saya tidak merasakan kebahagiaan yang sangat berarti. Islam adalah sebuah anugrah yang nggak bisa dijelaskan jika hanya dengan kata-kata. Ini adalah kesempatan yang nggak bisa dilewatkan untuk bisa mencapai ridho Allah dan surge-Nya.

Amin : Saya ingin bertanya. Ini ada sebuah smartphone. Ada kamera, ada tombol dan banyak sekali fungsi yang bisa kita pakai. Tapi jika dibandingkan dengan tubuh kita, nggak ada apa-apanya. Mata, mulut, telinga dan semuanya yang bisa kamu manfaatkan untuk kehidupanmu. Coba pikirkan tentang siapa yang menciptakannya. Dia menciptakan semua yang ada di tubuh kita bukan tidak ada tujuannya. Jadi kita harus tau apa yang menjadi tujuan kita diciptakan oleh Allah di dunia ini.

Syeikh : Subbahanallah mendengarkan cerita anda dan bacaaan Quran anda sungguh menyenangkan. Coba ceritakan bagaimana Al-Quran memberikan nilai-nilai ke dalam hidup anda?

Amin : Sejujurnya saya merasa menjadi orang yang munafik saat membaca Al-Quran. Al-Quran memang harus menjadi petunjuk bagi semua orang. Saya punya jenggot yang lebat. Banyak orang yang mengira saya ini orang yang alim dan lain sebagainya. Padahal kehidupan saya juga nggak terlalu baik sekali. Semua orang punya masalah. Kita harus menyerahkannya semua kepada Allah dan menjadikan rasulullah sebagai teladan kita. Setiap harinya kudu menambah iman kita.

Amin : Mimpi saya pergi ke arab Saudi balajar di Islamic study di mekkah ataupun madinah


Jumat, 20 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 20

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau. Semoga bermanfaat J

Episode 20
Maryam 50 th Madrid 

Syeikh : Episode ini kita akan menanyangkan muslimah yang memeluk islam tahun 2004 dan mengambil jurusan bahasa arab saat kuliah. Saat yang paling dia ingat menulis surat Al-Fatihah dua kali tapi belum memeluk islam. Dialah Estela yang namanya berganti menjadi Maryam berasal dari Madrid.

Maryam : Nama saya Estella Alas yang sekarang menjadi Maryam. Saya dari Madrid ibukota Spanyol. Saya saat ini berumur 50 th dan Alhamdulillah sudah memeluk islam sekitar 10 tahun.

Syeikh : Saat ini kami berada di rumah ayah Maryam. Yang kami tau Anda telah belajar Bahasa Arab. Kenapa Anda mengambil jurusa Bahasa Arab ?

Maryam : Iya benar. Saya mengambil jurusan Bahasa Arab tapi saya juga nggak tau persis alasannya kenapa, hanya senang dengan bahasanya saja.  Saya telah menyelesaikan kuliah selama 5 tahun tetapi saat itu belum memeluk islam.

Ayah Maryam : Sedikit aneh dia memilih jurusan Bahasa Arab. Dia seperti anak arab yang kalau bicara bahasa arab lancar. Walapun saya nggak mengerti artinya saya senang dengan bahasa arab karena bangsa arab dengan spanyol dulunya punya hubungan sejarah.

Ayah Maryam 

Maryam : Di keluarga, ibu sering pergi ke gereja serta taat beribadah. Sebaliknya ayah, saya dan adik tidak terlalu taat.

Syeikh : Keluarga Maryam tidak terlalu tertarik untuk mengikuti suatu keyakinan atau agama. Tapi Allah telah memberikan hidayah kepada maryam lewat keputusannya mengambil jurusan Bahasa Arab.
Saat belajar Bahasa Arab, apa tulisan arab yang pertama kali Anda tulis? Apa yang yang membuat Anda akhirnya menulis Al-Quran?

Maryam : Untuk mengingat surat Al-Fatihah, saya tulis di kertas beberapa kali dan saya coba tunjukkan kepada ayah. Surat Al-Fatihah itu sangat indah dan sangat berarti buat saya karena saat membacanya hati ini merasa tenang. Alhamdulillah Saya menghafalnya sebelum menjadi seorang muslimah dan ternyata Al-Fatihah adalah pembuka jalan bagi saya menuju kebenaran.

Syeikh : Setelah Anda menulis surat Al-Fatihah, apakah Anda mencari tahu artinya? Setelah Anda menyukainya, apakah Anda merenungkan kandungan isinya?

Maryam : “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang (1) Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam (2) Maha Pengasih Maha Penyanyang (3)” Allah telah menunjukkan kasih sayangNya kepada saya dengan memberikan ketenangan dan kesenangan  yang luar biasa.

Syeikh : Apa pesan yang bisa Anda tangkap dari surat Al-Fatihah ?

Maryam : Bahwa Allah melindungi kita dan memberikan petunjuk untuk menuju jalan yang benar. Dia juga sangat menyayangi orang-orang yang shaleh dan pastinya tidak senang dengan orang-orang yang mengingkariNya.

Saat umur 29 tahun saya hidup bersama seorang laki-laki spanyol dengan 7 anak. Kami hanya bertahan 5 tahun. Anak yang bersama saya sampai sekarang adalah Mercurio.

Mercurio 

Mercurio : Kenalkan saya Mercurio umur 19 tahun. Baru saja lulus SMA. Ibu saya adalah orang yang sangat baik dan tulus. Saya sangat menyayangi dan mencintainya.

Syeikh : Setelah membaca surat Al-Fatihah, Anda masuk islam. Coba ceritakan bagaimana perasaan Anda saat mengucapkan syahadat?

Maryam : Sebelum mengucapkan syahadat, saya menghadapi situasi yang sangat sulit. Benar-benar butuh pertolongan Allah. Ada keluarga saya yang meninggal. Saya mengucapkan syahadat di salah satu masjid di Madrid. Muslimah yang lain memeluk saya setelah saya mengucapkan syahadat. Saya merasa senang, tenag dan lebih baik saat itu.

Syeikh : Setelah memeluk islam, Maryam mencoba mengajak keluarganya untuk juga mengikuti langkahnya. 

Maryam : Awal memeluk islam mereka menganggap saya telah mengambil keputusan yang salah karena mereka juga tidak terlalu mengenal islam.  

Ayah Maryam : Walaupun saya nggak terlalu update dengan informasi saat ini, tapi saya senang dengan orang islam. Saya senang ternyata anak saya juga mempelajari Bahasa Arab dan memeluk islam.   

Syeikh : Ayah Maryam berulang tahun bertepatan dengan hari kelulusanya. Maryam memberikan kado berupa tulisan arab. Ternyata Ayahnya juga memberikan hadiah. Sebuah Al-Quran karena Maryam sedang menekuni Bahasa Arab

Syeikh : Coba anda ceritakan bagaimana anda memberikan tulisan surat Al-Fatihah kepada ayah anda?

Maryam : Karena saya belajar Bahasa Arab, ayah memberikan Al-Quran. Tetapi waktu itu beliau tidak suka kalau saya masuk islam. Saya pindah ke Maroko. Sebelum berangkat, saya memberikan tulisan surah Al-Fatihah itu. Di Maroko saya menikah dengan seorang muslim. Dia mengajarkan banyak hal seperti shalat dan puasa Alhamdulillah.

Syeikh : Maryam sangat senang dengan Al-Quran dan setiap hari dia mendengarkan bacaan Al-Quran. Dia mencoba menirukan bacaan itu.

Maryam : Saya mendengarkan bacaan Al-Quran, membacanya dengan Bahasa Arab dan juga terjemahan dalam Bahasa Spanyol. Bagi saya Al-Quran adalah petunjuk dan pelindung di setiap waktu.

“Apabila bumi digoncangkan dengan guncangan yang dahsyat (1) Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, (2) dan manusia bertanya, “apa yang terjadi pada bumi ini?” (3) pada hari itu bumi menyampaikan beritanya (4) karena sesungguhnya tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) padanya (5) surat Al-Zalzalah 1-5

Syeikh : Kami mencoba untuk mempengaruhinya. Dia tetap pada pendiriannya untuk tidak menganut keyakinan apapun.

Syeikh : Apakah anda mau masuk islam juga?

Ayah Maryam : Sejujurnya tidak. Saya nggak suka punya satu keyakinan atau agama. Saya tidak suka memikirkan tentang kematian. Walaupun begitu, saya tetap menghormati orang yang beragama. 


Maryam : Saya berdoa kepada Allah untuk selalu menuntun saya selalu berada di dalam pelukan islam, menjadi pribadi yang lebih baik dan menolong muslim lainnya yang juga sedang memperjuangkan hidupnya.  Saya ingin pergi ke Mekkah, menghafal Al-Quran dan tentunya membuka pintu surga untuk saya.  

Kamis, 19 Februari 2015

Guided Through The Quran episode 19

Guided Through The Quran by Syeikh Fahad Al-Kandari

Program televisi yang menampilkan bagaimana seseorang mendapatkan petunjuk lewat Al-Quran. Program ini dipandu oleh Syeikh Fahad Al-Kandari.  Beliau telah mewawancarai sekitar 29 orang mualaf dengan latar belakang yang berbeda-beda. Para mualaf yang diwawancarai ini semua tinggal di beberapa negara seperti Inggris, Beligia, Perancis dan Spanyol. Saya akan nulis ringkasan dari semua wawancara yang dilsayakan beliau. Semoga bermanfaat J
Episode 19

Umar paul 19 th-mahasiswa ekonomi.

Syeikh : Umar adalah pemuda muslim yang mulai mencari kebenaran umur 16 tahun. Dia membaca buka tentang semua keyakinan yang ada di bumi ini. Akhirnya, dia mendapatkan agama yang sesuai dengan cara berfikirnya, yaitu islam

Umar : Sebelum memeluk islam, aku bukanlah umat kristiani yang taat. Dulu, aku sering bertanya, apakah Isa itu benar anak tuhan? Aku menemukan banyak hal di Injil yang tidak konsisten. Saat itu aku memutuskan untuk keluar dari Kristen. Aku membaca buku tentang semua agama. Saat itu, Aku nggak terlalu tertarik dengan islam karena media saat itu memberitakan Islam sebagai agama teroris, pengeboman, dan kejelekan lainnya.

Syeikh : Dari program ini, saya menyadari mengapa islam tidak dapat menyebar secara luas di dataran eropa? Ya jawabanya adalah karena media. Sebagaimana Umar bilang, media sudah tidak imbang dalam menggambarkan Islam. Saat ini, kita berusaha untuk melawan itu dengan menerjemahkan Al-quran dalam berbagai bahasa. Dengan terjemahan yang indah, kita berharap dapat merubah mindset orang-orang tentang islam dan islam dapat disebarkan dengan mudah.

Umar : Yang buat aku kaget, ternyata umat islam menganggap Isa AS sebagai seorang nabi bukan sebagai anak tuhan yang selama ini aku yakini. Pehaman itu aku dapat setelah berdiskusi dengan beberapa orang teman muslim, membaca sendiri literatur, membaca sejarah islam, dan lainnya. Setelah mengetahui banyak hal tentang islam, aku fokus  belajar islam.

Syeikh : Suatu hari dia dan temannya pergi ke pasar. Disana ada yang membuka lapak untuk berdakwah.  Umar dan temannya berdiskusi tentang islam bersama penjaga lapak.

Umar : Kami bersdiskusi tentang islam. 
Penjaga lapak : Apa pendapatmu tentang islam?
Aku : Islam adalah agama yang benar dan konsisten. Aku juga menceritakan agamaku sebelumnya, gimana aku membaca banyak buku tentang agama.   
Penjaga lapak : Apa pendapatmu tentang Nabi Muhammad SAW?
Umar : Saya menyakini beliau adalah seorang nabi dan hanya ada satu tuhan
Penjaga lapak : Kalau begitu kamu adalah seorang muslim tapi kamu nggak tau itu dan belum menyatakannya dengan mengucapkan syahadat.

Umar : Pernyataan tentang kenapa kamu tidak mengucapkan syahdat? Itu terus membuatku kepikiran. Aku tenyata telah mengetahui semuanya tapi tidak menyatakannya.
Penjaga lapak : Kamu mau memeluk islam?
Umar : iya
Penjaga lapak : oke ikuti saya Ash Hadu Alla Ilaha Illallah Wa Ash Hadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuluh

Umar : Langsung aku ikuti ucapannya. Wow aku sudah memeluk islam! Kaget. Setelah itu, aku nggak terlalu paham harus ngapain. Banyak yang bilang udah keluar aja dari islam. Nagapain masuk islam?  Aku nggak mendengarkan suara-suara itu. Aku fokus membaca buku-buku tentang islam.

Syeikh : Ketika kamu membuka Al-Quran, surat dan ayat yang mana yang membuat dirimu terpukau?

Umar : Pertama kali aku membuka Al-Quran adalah surat Al-Fatihah setelah itu Al-Baqarah. “Alif Laam Miim (1) Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (2)”  
Di ayat ini Allah menyakinkan kita bahwa Al-Quran itu isinya nggak perlu diragukan lagi. Ayat ini juga membuat aku semakin yakin dengan pilihan memeluk islam. Aku membaca terjemahan Al-Quran dalam Bahasa Inggris. Rasanya seperti bisa berbicara dengan Allah dan energinya luar biasa besarnya. Mulai dari itu aku selalu membaca Al-Quran.

Syeikh : Al-Quran surat Al-Anfal ayat 63 Allah menjelaskan : “Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana” Allah telah menjadikan persaudaraan antar umat islam kuat karena berlandaskan agama.

Umar : Aku punya teman muslim yang sangat baik. Dia memberikan banyak hal kepada orang yang sebetulnya mereka nggak minta. Jaman sekarang nggak banyak orang yang melakukan kebaikan tanpa meminta imbalan. Kami membaca dan beribadah bersama-sama. Jika ada teman yang imannya sedang lemah, kami saling mengingatkan.  Sungguh menyenangkan.

Syeikh : Bagaimana pendapat kelurgamu dengan kamu masuk islam ?

Umar : Pertama kali aku bilang ke kakakku bahwa aku sudah masuk islam. Selan dia nggak ada yang tau berita ini. Akhirnya mamaku tau tentang ini. Beliau langsung tanya, kenapa kamu masuk islam? apa kamu nanti mau ikut berjihad yang di negara-negara islam? Aku jawab islam tidak melulu tentang perang. Tapi tentang hubungan kita dengan tuhan, mengenal tuhan dan lainnya. Aku terus menjelaskan ke mama.

Syeikh : Saya sangat senang mendengar bahwa ternyata ibunya juga masuk islam

Umar : Alhamdulillah, setelah aku masuk islam dan ibu menerima keislamanku. Setelah 6 bulan aku masuk islam, banyak hal yang aku jelaskan ke mama tentang islam salah satunya halal dan haram di dalam islam. Subbahanallah suatu hari beliau pergi ke masjid sendiri. Sepulangnya beliau bilang kalau sudah memeluk islam. 4-5 bulan kemudian kakakku juga masuk islam. Sungguh bahagia sekali karena kami akan bertemu di surga nantinya. Amiin

Syeikh : Setelah masuk islam, adakah surat di Al-Quran yang menyematimu?

Umar : Surat At-Takastur : “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu (1) sampai masuk ke dalam kubur. (2)” Allah mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini penuh dengan kemewahan, banyak yang terfokus hanya untuk mencari uang saja, materialistik. Dari situ aku mulai berfikir apa yang akan terjadi kalau kita hanya mengejar dunia saja? Selanjutnya “Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu) (3) kemudia sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (4)” Setelah memahami surat ini, aku mulai lebih banyak beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan melakukan semua hal hanya karena Allah.

Syeikh : Banyak yang menyebutkan bemegah-megahan hingga melalaikan kita itu hanya uang. Ada yang juga menyebutkan hanya keturunan, tetapi bermegah-megahan yang dapat melalaikan adalah mencakup semuanya. Yang  terpenting hal tersebut dapat membuat kita jauh dan melupakan Allah. 

Umar : Saat ini aku mulai mempelajari Bahasa Arab dan mencoba mengajari remaja-remaja yang lain untuk membaca Al-Quran.

Teman Umar : Saya mencoba untuk menjelaskan kepada umar tentang Al-Quran. Dia sangat bersemangat untuk belajar. Seminggu 5 kali, perhari satu jam menyesuaikan kesibukannya. Saya mengajarkan apa yang sudah saya pelajari. Sungguh senang bisa belajar bersama dia.  Point utama dalam belajar bahasa arab itu adalah memahami Al-Quran. Allah menjadikan Al-Quran sebagai petujuk bagi kita. Bagaimana kita mau menggunakannya jika tidak paham dengan isinya.  Bukan hanya membacanya 5 halaman lalu menutupnya.

Syeikh : Saya senang dari umar karena caranya memahami alquran. Padahal dia baru 19 tahun dan memeluk islam baru 3 tahun.

Umar : Kita selalu mengecek hp kita masing-masing tapi kalau Al-Quran jarang. Begitu memalukan kita muslim tapi jauh dari Al-Quran.


 Impian Umar : Alhamdulillah kelurgaku telah memeluk islam. Alhamdulillah Saya sendiri sudah haji tapi saat ini ingin berangkat haji bersama mama dan kakak. In sha Allah.